Keluarga Besar KUA Boyolali

Pisah kenal Kepala KUA Kec. Boyolali berpose bersama P3N se Kecamatan Boyolali

Kepala KUA Kec. Boyolali

Kepala KUA Kec. Boyolali, H. Kusaeni, S.PdI memberi sambutan dalam rakor P3N Se-Kec. Boyolali

Rakor dan Pembinaan Penyuluh

Rakor dan Pembinaan Penyuluh Agama Islam Fungsional dan Honorer Kecamatan Boyolali

Pelatihan Khatib dan Da'i Muda

Pelatihan Khatib dan Da'i muda merupakan salah satu program tahunan dari KUA Kec. Boyolali dan Penyuluh Agama Islam Kec. Boyolali dan mendapat respon baik dari masyarakat

KUA Kec. Boyolali

Pintu masuk KUA Kec. Boyolali...Monggo Pinaraak..

Senin, 24 Januari 2011

Dakwah Profesi

Oleh: Iwan Hafidz Zaini

Jamaah Sidang Jum’at yang berbahagia,



Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita sama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada kita berupa kesehatan, untuk memenuhi panggilan-Nya, yakni menunaikan ibadah shalat Jum’at. Shalawat dan salam kita berikan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallaahu ’alaihi wasallam yang telah menuntun umat manusia dari zaman jahiliyah yang penuh kegelapan menuju zaman keislaman yang tercerahkan; dan juga kepada para sahabatnya serta para generasi selanjutnya yang memperjuangkan Islam hingga akhir zaman nanti.

Adapun kesyukuran tersebut haruslah kita wujudkan dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah yang selalu melihat gerak-gerik kita, dengan sebenar-benar takwa, Dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segenap larangan-Nya.



Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia



Pada zaman sekarang ini bias dibilang adalah zaman akhir. Tanda-tanda bahwa sekarang zaman akhir bias kita lihat, yaitu banyaknya perzinahan atau seks bebas, banyaknya peredaran NARKOBA dan minuman keras, mahalnya kejujuran, merebaknya kebohongan dan kemunafikan. Oleh sebab itu, menjadi kewajiban kita sebagai umat untuk saling menasehati dalam kebenaran. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al ‘Asr



“ Demi masa. Bahwasanya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman, beramal aleh dan saling menasehati dalam kesabaran dan kebenaran”



berdakwah adalah syariat yang diajarkan dan hukumnya fardhu kifayah. Tidak boleh kategori diabaikan, diacuhkan, dan dikurangi bobot kewajibannya. Hal itu disebabkan terdapat sedemikian banyak perintah dalam Al-Qur’an dan Sunah rasululah untuk berdakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar.



Salah satunya adalah, ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.” (QS. Ali Imran, 3 : 104)



Maksud ayat ini adalah jadilah kamu sekelompok orang dari umat yang melaksanakan kewajiban dakwah. Di mana kewajiban ini berlaku bagi setiap muslim, sebagaimana dijelaskan oleh sabda Rasulullah SAW. ”Siapa pun yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya, kalau tidak mampu, hendaklah mengubah dengan lisannya, kalau tidak mampu hendaklah mengubah dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.” (HR. Bukhori Muslim)



Maka ingatlah, wahai kaum muslimin bahwa dakwah untuk menegakkan ajaran-ajaran Allah merupakan kewajiban yang disyari’atkan dan menjadi tanggung jawab yang harus dipikul oleh kaum muslimin seluruhnya. Artinya setiap muslim dituntut untuk berdakwah sesuai kemampuannya dan peluang yang dimilikinya. Oleh sebab itu wajiblah bagi kita untuk senantiasa bersemangat dan berpartisipasi dalam berdakwah menyebarkan Islam ke mana pun kita menuju dan di mana saja kita berada.





Jamaah Shalat Jum’at yang berbahagia,



Dakwah dan amar ma’ruf merupakan prasyarat dalam membangun khairu ummah (umat pilihan). Seandainya umat Islam tak mau berdakwah, maka tentu mereka pasti mengalami kerugian dan kemunduran dalam pelbagai aspek kehidupan.



Kemuliaan sekelompok benar-benar disebabkan karena dakwah dan demikian pun dengan kehinaan mereka adalah karena meninggalkan dakwah. Allah SWT berfirman, ”Kamu semua adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran, 3 : 110)



Melalui ayat ini, Allah mengisyaratkan pemberian predikat yang terbaik kepada umat manusia bila mereka mampu memenuhi tiga syarat yaitu:



1. Menyuruh kepada yang ma’ruf

2. Mencegah dari yang mungkar, dan

3. Mau beriman kepada Allah.



Jamaah Jum’at yang berbahagia,



Dakwah merupakan pekerjaan terbaik, sesuai firman Allah SWT, ”Siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Fushshilat, 41: 33)



Ayat ini dikukuhkan oleh Sabda Rasulullah SAW :

لِأَنْ يَهْدِيَكَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ مِنْ حُمُرِ النَّعَمِ. رواه مسلم

Yang artinya : Sungguh jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang melalui engkau (dakwah engkau) maka itu lebih baik bagimu daripada engkau memiliki onta merah. (HR. Muslim)



Dari ayat dan hadits ini, menjadi jelaslah bahwa dakwah merupakan perbuatan terbaik dan pelakunya akan dibalas dengan balasan yang besar. Maka Rasulullah tetap tegar dalam dakwah, walau diganggu, dipersulit dan meskipun akan dibunuh tidaklah hal itu menghalangi beliau dalam berdakwah demi tegaknya agama Islam.

Karenanya, para da’i hendaknya menyadari bahwa ancaman, intimidasi, dan teror serta ancaman bunuh dari musuh adalah sunnatullah yang sudah dialami para nabi sebelum Nabi Muhammad dan hal itu akan berlanjut sampai hari Kiamat. Sehingga mereka telah memiliki kesiapan mental yang dapat diandalkan untuk menhadapi berbagai kemungkinan yang akan menghambat jalannya dakwah islamiyah.



Jamaah Jum’at yang berbahagia



Marilah kita sejenak merenung dan meresapi perjuangan Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam dan para sahabat dalam berdakwah? Mereka disiksa, diteror ada yang dibunuh, bahkan ada pula yang diembargo ekonomi dalam jangka waktu yang lama. Mereka sempat makan rumput-rumputan dan daun-daunan hingga mulut dan lidah mereka pecah-pecah. Namun mereka selalu tabah dan tetap bertekad membara menegakkan kalimatullah yang Agung dan bijaksana (li’ilaa’i kalimatullahi hiyal ulya).



Jamaah Kaum Muslimin Rokhimakumullah,



Dakwah bertujuan tersebarnya kebenaran pada umat manusia (khususnya kaum muslimin) agar senantiasa memperbaiki kualitas hidupnya. Agar para hamba Allah semakin giat beribadah kepada Sang Khaliq.

Maka alangkah bahayanya kalau dakwah itu sampai tidak berjalan, mogok total tanpa ada yang menjalankan. Sebab pada saat itu adzab Allah akan turun ke bumi menimpa manusia semuanya. Apakah di dalamnya itu orang beriman atau bukan beriman. Sebagaimana firman Allah SWt, ”Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang zhalim di antara kamu, dan ketahuilah Allah amat keras siksanya”. (QS. Al-Anfal,, 8 : 25)



Jamaah Jum’at yang berbahagia



Demikian khutbah singkat yang bisa saya sampaikan, yang intinya sebagai bahan ringkasan dari khutbah ini adalah marilah kita tingkatkan partisipasi kita dalam berdakwah sesuai dengan kemampuan kita, profesi kita, umpama kita seorang seniman, maka kita bias berdakwah melalui seni. Seperti melalui film, sebagaimana halnya yang dilakukan oleh Deddy Mizwar dengan film-film atau sinetronnya yang menggelitik tanpa mengurangi substansi dari pesan film tersebut. Juga seperti mas Hanung Bramantyo dengan film Sang Pencerah-nya dan lain sebagainya. Atau bisa berdakwah melalui lagu, seperti bang Haji Rhoma Irama, Iwan Fals atau sekarang yang baru menggemparkan adalah Bona Paputungan dengan lagunya Andai Aku Jadi Gayus. Atau berdakwah dengan jabatan kita. Jika kita seorang guru, maka kita berdakwah mengajarkan kebaikan dan kebenaran kepada anak didik. Atau seorang atasan berdakwah dengan bawahannya dengan member contoh atau teladan yang baik. Bila kita seorang ayah, maka kita berdakwah dengan keluarga kita. Karena keutamaan umat ada dalam dakwah dan kerugian umat akibat meninggalkan dakwah. Sekali lagi mari kita tingkatkan semangat kita berdakwah sesuai dengan manhaj salafush shalih, yaitu berdakwah dengan kedamaian bukan dengan kekerasan. Semoga Allah menolong kita dalam menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Amin ya Robbal’alamin.

tes

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More